Senin, 28 September 2009














Keutamaan sunnah-sunnah nabi yang terlupakan

Kami berharap dengan menyebutkan hadits-hadits ini dapat membangkitkan kesadaran kita semua untuk melaksanakan sunnah-sunnah Nabi di dalam kehidupan sehari-hari. Marilah kita tegakkan syari’at mulai dari diri kita sendiri!

Gosok gigi
Dari Hudzaifah radhiyallahu’anhu, dia menceritakan bahwa dahulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila bangun dari tidur maka beliau menggosok giginya dengan siwak (HR. Bukhari [246] dan Muslim [255]).

Wudhu melunturkan dosa
Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila seorang hamba yang muslim –atau mukmin- berwudhu, ketika dia membasuh wajahnya maka keluarlah semua dosa –kecil- yang timbul akibat pandangan kedua matanya bersama dengan tetesan air atau bersama dengan tetesan air yang terakhir. Apabila dia membasuh kedua tangannya maka akan keluarlah dari kedua tangannya semua dosa yang pernah dilakukan dengan kedua tangannya bersama dengan tetesan air atau bersama dengan tetesan terakhir air tersebut. Kemudian apabila dia membasuh kedua kakinya maka akan keluarlah semua dosa yang diperbuat dengan langkah kedua kakinya bersama dengan tetesan air atau bersama dengan tetesan terakhir air tersebut, sampai akhirnya dia selesai berwudhu dalam keadaan bersih dari dosa-dosa.” (HR. Muslim [244]).

Berjalan di kegelapan menuju masjid
Dari Buraidah radhiyallahu’anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Berikanlah kabar gembira bagi orang-orang yang berjalan kaki di tengah kegelapan menuju masjid bahwa mereka akan memperoleh cahaya yang sempurna pada hari kiamat nanti.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi, disahihkan al-Albani dalam Takhrij Misykat al-Mashabih 721 dan 722).

Adzan dan shaf pertama
Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seandainya orang-orang itu mengetahui keutamaan yang ada pada mengumandangkan adzan dan berada di shaf yang pertama, kemudian mereka tidak bisa memperolehnya selain dengan cara mengundi pastilah mereka akan mengundi untuk mendapatkannya. Dan seandainya mereka mengetahui besarnya keutamaan bersegera berangkat shalat niscaya mereka akan berlomba menujunya, dan kalau saja mereka mengetahui keutamaan yang ada pada shalat ‘Isyak dan Shubuh –berjama’ah- niscaya mereka akan mendatanginya meskipun harus dengan merangkak.” (HR. Bukhari [615] dan Muslim [437]).

Shalat berjama’ah meskipun sedikit
Dari Abud-Darda’ radhiyallahu’anhu, dia berkata; Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah ada tiga orang di suatu kota atau pelosok desa yang tidak mendirikan shalat berjama’ah di sana kecuali karena syaitan telah berhasil menjajah mereka. Maka wajib bagi kalian untuk berjama’ah, karena sesungguhnya srigala itu hanya akan memangsa domba yang jauh dari rombongannya.” (HR. Abu Dawud dengan sanad hasan, dihasankan al-Albani dalam Takhrij Misykat al-Mashabih 1067).

Shaf yang terbaik
Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sebaik-baik shaf bagi kaum lelaki adalah yang terdepan sedangkan yang terjelek adalah yang paling belakang. Sedangkan sebaik-baik shaf bagi kaum perempuan adalah yang paling belakang dan yang terjelek adalah yang terdepan.” (HR. Muslim [440]).

Dua raka’at sebelum Shubuh
Dari Aisyah radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dua raka’at shalat fajar –qabliyah shubuh- itu lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (HR. Muslim [725]).

Mandi Jum’at
Dari Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Mandi Jum’at adalah wajib bagi setiap lelaki yang telah dewasa.” (HR. Bukhari [879] dan Muslim [846]).

Empat raka’at sesudah shalat Jum’at
Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila salah seorang dari kalian telah selesai mengerjakan shalat Jum’at maka lakukanlah shalat –sunnah- sesudahnya sebanyak empat raka’at.” (HR. Muslim [881])

Rujukan : Syarh Riyadh as-Shalihin li Ibni Utsaimin, cet. Dar al-Mustaqbal dan Dar al-Imam Malik

Tags: , , ,

hidup sehat

KHASIAT MADU

Summary Buku : The Miracle of Honey
Penulis : Dr Tauhid Nur Azhar dan Bambang Trim


Ilmu kedokteran terus berkembang dan akhirnya menemukan berbagai keajaiban alam yang ada untuk manusia. Salah satunya adalah MADU. ALlah menciptakan madu untuk makanan dan pengobatan. Hal ini terungkap pada Al Quran dan Sunnah Nabi yang membawa panduan perubahan dan tatanan masyarakat serta mengajarkan pola hidup sehat dalam tuntunan Madu sebagai salah satu bahan alami. Rasulullah menjalani gaya hidup sehat dengan salah satu rahasia kekuatan fisik beliau karena Madu. Beliau senang menganjurkan orang untuk mengkonsumsi madu sebagai ikhtiar untuk kesehatan dan penyembuhan


Thibbun Nabawi

Merupakan pengobatan cara Rasulullah, walaupun tidak dikenal pada zaman Beliau.Namun para dokter muslim di abad 13 M mempopulerkan istilah ini untuk memberikan perbedaan dengan metoda pengobatan lainnya. Diperkenalkan sebagai metoda pengobatan sesuai dengan prinsip ilmu kedokteran berlandasakan Al Quran dan Sunnah salah satunya sebagai berikut

  • Hadist Riwayat Abu Dawud
Sesungguhnya Allah menurunkan penyakit dan obatnya dan menjadikan untuk kamu bahwa tiap penyakit itu ada obatnya. Maka berobatlah tetapi jangan dengan yang haram
  • AL Quran ( An Nahl ; 68 - 69)

[68] Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia". [69] kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.






Sejarah Penggunaan Madu


  • Baru menjadi bahan penelitian selama beberapa dekade terakhir. Sudah banyak publikasi mengenai Madu di Jurnal Jurnal Internasional
  • Pemanis Alami pertama sebelum dikenalnya gula, digunakan untuk pengobatan sehingga dikenal dengan sebutan Food of God
  • Banyak Muslim belum memahami hakikat Madu
  • Allah SWT pada Al Qur'an menegaskan kembali khasiat madu dan contoh dari Rasulullah
Keistimewaan Lebah

http://animals.howstuffworks.com/insects/bee4.htm
  • Salah satu hewan istimewa yang namanya termaktub dalam Al Qur'an
  • Lebah diasosiasikan dengan Madu
  • Sudah dikenal ber abad abad yang lalu sebagai penjaga daya tahan tubuh oleh
  • Lebah di belahan bumi Utara berbeda secara morfologi dengan yang ada di belahan bumi bagian selatan
  • Umumnya Secara morfologi lebah memiliki : proboscis (semacam belalai untuk mengambil nectar dari tanaman)
  • Hewan dengan tingkatan sosial yang amat jelas, dengan lebah ratu, lebah jantan dan lebah pekerja
  • Lebah pekerja di lengkapi dengan kantung serbuk sari / pollen-sac di perut sebelah depan
  • memiliki mekanisme elektro statis di tubuhnya sehingga serbuk sari dan bahan lain lain yang penting pada bunga dapat menempel ditubuhnya
  • Lebah mampu menemukan dan memandu kelompoknya untuk mendapatkan daerah yang memiliki tumbuhan ber nektar (nectar)
Hasil Lebah

- Nektar / Nectar & Madu
  • Berasal dari bahasa Yunani : minuman para dewa
  • Hasil metobolisme tumbuhan pada bunga berupa larutan mineral kaya akan gula
  • daya tarik bunga untuk membantu proses penyerbukan
  • Madu merupakan nektar yang telah di olah oleh lebah dan disimpan dalam sarangnya
  • lebih kental dari air dengan densitas 1.36 kg / lt (40 % lebih rapat dibanding air)
  • kadar air madu yang baik tidak lebih dari : + 17%
  • Susah terfermentasi dan terkontaminasi bakteri karena rendahnya kadar air
Kandungan / Nilai Nutrisi Madu














  • Madu merupakan antioksidan dengan adanya krisin, pinobangsin, asam askorbat, pinocembrin dan enzim katalase
  • Kandungan lainnya adalah hidrogen peroksida yang menjadi agen anti bakteri alami sesudah ter oksidasi dan ter hidrolisis
- Pollen
  • Merupakan sperma dari pejantan bunga (mikrogametofit) untuk menyerbukan
  • untuk penyerbukan ada yang membutuhkan lebah / serangga dan ada yang tidak
  • Serbuk sari atau pollen ini atau polen memiliki khasiat kesehatan
  • Sudah di produksi sebagai salah satu suplemen kesehatan
  • kaya akan kandungan protein dan asam amino
  • memiliki kandungan enzim yang membantu sistim pencernaan dan
  • bahan baku pembentukan sel inti sehingga sangat berguna untuk pemulihan kondisi kesehatan sehabis sakit dan pemeliharaan kesehatan
- Sarang Lebah / Honey Comb
  • Merupakan suatu struktur arsitektur alami yang menakjubkan karena sangat geometris yang dibangun oleh lebah; binatang yang kecil dengan karya yang besar
  • struktur gabungan unit heksagonal yang membentuk bangunan geometrik trihedral
  • menggunakan lilin yang di produksi dari nektar yang dibawa
  • lebah membentuk, menambal dan memperkuat sarangnya menggunakan produk residu yang disebut dengan propolis
  • dihasilkan dari getah-getahan yang dihasilkan pohon pinus dan enzim lebah
  • propolis berfungsi pada sarang untuk menguat struktur, pertahanan terhadap gangguan
  • Mengandung senyawa flavonoid sebgai antioksidan
  • memiliki zat aktif anti jamur dan mikroba patogen
  • memiliki enzim protease yang cukup
  • merupakan zat lainnya dari lebah yang memiliki khasiat penyembuhan dan detoksifikasi
  • baik untuk penderita kelainan metabolisme
Kesimpulan
  • Karakter Elektromagnetik,
  1. adanya sifat lebih elektrostatik yg merupakan karakteristik elektromagetik khusus yang terdapat pada madu
  2. Membantu proses penyembuhan penyakit jantung yang diakibatkan kurang sinkron nya kinerja listrik jantung dengan CRT (Cardiac Resynchronization Therapy) yang alami
  3. Mengurangi kemungkinan dan dampak buruk terjadinya Intestinal Bowel Syndrome (IBS) pada sistem pencernaan.
  4. Mengurangi resiko non hemoragic stroke dan hemoragic stroke
  • Karakter Feromonik,
  1. adanya 2 feromon pada lebah Nasonov dan Queen pheromone (homovanili)
  2. nasonov berperan pada kepatuhan dan pengaturan arah
  3. Manusia adalah apa yang di makannya
  • Imunomodulator,
  1. Propolis memperkuat sarang dan sistim pembersihan sarang
  2. propolis mengandung flavonoid
  3. Propolis sebagai mengatur dan mengoptimasi sistim pertahanan tubuh atau imunomodulator
  • Karakter Antivirus, Anti Bakterialdan Fungal (Jamur)
  1. Kandungan Vitamin C menghambat proses replikasi dan regenerasi virus
  2. adanya unsur anti oksidan lain dan mineral-mineral penting lain
  3. flavonoid dalam propolis memberikan sistim anti viral
  • "Anti sihir dan kesurupan???"
  1. Sihir dan kesurupan lebih banyak karena delusional akibat kekurangan macro dan micro nutrient
  2. Melengkapi kebutuhan vitamin dan mineral untuk mencegah melemahnya emosi

MASALAH
  • Lingkungan yang kurang menunjang perkembang biakan lebah dan fungsinya seperti adanya BTS ( Base Transmitter Station)
  • penggunaan jenis jenis GMO (Genetically Modified Organism) pada tumbuhan tertentu sehingga merusak keseimbangan ekosistem
  • Penggunaan Insektisida secara luas

Dalam Sunnah Ada Kejayaan

Hidup Sehat Cara Rasulullah SAW

“Anak Adam tidak memenuhkan suatu tempat yang lebih jelek dari perutnya. Cukuplah beberapa suap yang dapat memfungsikan tubuhnya. Kalau tidak ditemukan jalan lain, maka (ia dapat mengisi perutnya) dengan sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiganya lagi untuk pernafasan.” (HR Ibnu Majah dan Ibnu Hibban)

Konon, selama hidupnya Rasulullah SAW hanya sakit dua kali. Yaitu setelah menerima wahyu pertama, ketika itu beliau mengalami ketakutan yang sangat sehingga menimbulkan demam hebat. Yang satunya lagi menjelang beliau wafat. Saat itu beliau mengalami sakit yang sangat parah, hingga akhirnya meninggal. Ada pula yang menyebutkan bahwa Rasul mengalami sakit lebih dari dua kali.

Berapa pun jumlahnya, dua, tiga atau empat kali, memperjelas gambaran bahwa beliau memiliki fisik sehat dan daya tahan luar biasa. Padahal kondisi alam Jazirah Arabia waktu itu terbilang keras, tandus dan kurang bersahabat. Siapa pun yang mampu bertahan puluhan tahun dalam kondisi tersebut, plus berpuluh kali peperangan yang dijalaninya, pastilah memiliki daya tahan tubuh yang hebat.

Mengapa Rasulullah SAW jarang sakit? Pertanyaan ini menarik untuk dikemukakan. Secara lahiriah, Rasulullah SAW jarang sakit karena mampu mencegah hal-hal yang berpotensi mendatangkan penyakit. Dengan kata lain, beliau sangat menekankan aspek pencegahan daripada pengobatan. Jika kita telaah Alquran dan Sunnah, maka kita akan menemukan sekian banyak petunjuk yang mengarah pada upaya pencegahan. Hal ini mengindikasikan betapa Rasulullah SAW sangat peduli terhadap kesehatan. Dalam Shahih Bukhari saja tak kurang dari 80 hadis yang membicarakan masalah ini. Belum lagi yang tersebar luas dalam kitab Shahih Muslim, Sunan Abu Dawud, Tirmidzi, Baihaqi, Ahmad, dsb.

Cara Rasulullah menjaga kesehatan

Ada beberapa kebiasaan positif yang membuat Rasulullah SAW selalu tampil fit dan jarang sakit. Di antaranya:

Pertama, selektif terhadap makanan. Tidak ada makanan yang masuk ke mulut beliau, kecuali makanan tersebut memenuhi syarat halal dan thayyib (baik). Halal berkaitan dengan urusan akhirat, yaitu halal cara mendapatkannya dan halal barangnya. Sedangkan thayyib berkaitan dengan urusan duniawi, seperti baik tidaknya atau bergizi tidaknya makanan yang dikonsumsi. Salah satu makanan kegemaran Rasul adalah madu. Beliau biasa meminum madu yang dicampur air untuk membersihan air lir dan pencernaan. Rasul bersabda,” Hendaknya kalian menggunakan dua macam obat, yaitu madu dan Alquran(HR. Ibnu Majah dan Hakim).
Kedua, tidak makan sebelum lapar dan berhenti makan sebelum kenyang. Aturannya, kapasitas perut dibagi ke dalam tiga bagian, yaitu sepertiga untuk makanan (zat padat), sepertiga untuk minuman (zat cair), dan sepertiga lagi untuk udara (gas). Disabdakan,”Anak Adam tidak memenuhkan suatu tempat yang lebih jelek dari perutnya. Cukuplah bagi mereka beberapa suap yang dapat memfungsikan tubuhnya. Kalau tidak ditemukan jalan lain, maka (ia dapat mengisi perutnya) dengan sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiganya lagi untuk pernafasan (HR Ibnu Majah dan Ibnu Hibban).

Ketiga, makan dengan tenang, tumaninah, tidak tergesa-gesa, dengan tempo sedang. Apa hikmahnya? Cara makan seperti ini akan menghindarkan tersedak, tergigit, kerja organ pencernaan pun jadi lebih ringan. Makanan pun bisa dikunyah dengan lebih baik, sehingga kerja organ pencernaan bisa berjalan sempurna. Makanan yang tidak dikunyah dengan baik akan sulit dicerna. Dalam jangka waktu lama bisa menimbulkan kanker di usus besar.

Keempat, cepat tidur dan cepat bangun. Beliau tidur di awal malam dan bangun pada pertengahan malam kedua. Biasanya, Rasulullah SAW bangun dan bersiwak, lalu berwudhu dan shalat sampai waktu yang diizinkan Allah. Beliau tidak pernah tidur melebihi kebutuhan, namun tidak pula menahan diri untuk tidur sekadar yang dibutuhkan. Penelitian Daniel F Kripke, ahli psikiatri dari Universitas California menarik untuk diungkapkan. Penelitian yang dilakukan di Jepang dan AS selama 6 tahun dengan responden berusia 30-120 tahun mengatakan bahwa orang yang biasa tidur 8 jam sehari memiliki resiko kematian yang lebih cepat. Sangat berlawanan dengan mereka yang biasa tidur 6-7 jam sehari. Nah, Rasulullah SAW biasa tidur selepas Isya untuk kemudian bangun malam. Jadi beliau tidur tidak lebih dari 8 jam.

Cara tidurnya pun sarat makna. Ibnul Qayyim Al Jauziyyah dalam buku Metode Pengobatan Nabi mengungkapkan bahwa Rasul tidur dengan memiringkan tubuh ke arah kanan, sambil berzikir kepada Allah hingga matanya terasa berat. Terkadang beliau memiringkan badannya ke sebelah kiri sebentar, untuk kemudian kembali ke sebelah kanan. Tidur seperti ini merupakan tidur paling efisien. Pada saat itu makanan bisa berada dalam posisi yang pas dengan lambung sehingga dapat mengendap secara proporsional. Lalu beralih ke sebelah kiri sebentar agar agar proses pencernaan makanan lebih cepat karena lambung mengarah ke lever, baru kemudian berbalik lagi ke sebelah kanan hingga akhir tidur agar makanan lebih cepat tersuplai dari lambung. Hikmah lainnya, tidur dengan miring ke kanan menyebabkan beliau lebih mudah bangun untuk shalat malam.

Kelima, istikamah melakukan saum sunnat, di luar saum Ramadhan. Karena itu, kita mengenal beberpa saum sunnat yang beliau anjurkan, seperti Senin Kamis, ayyamul bith, saum Daud, saum enam hari di bulan Syawal, dsb. Saum adalah perisai terhadap berbagai macam penyakit jasmani maupun ruhani. Pengaruhnya dalam menjaga kesehatan, melebur berbagai berbagai ampas makanan, manahan diri dari makanan berbahaya sangat luar biasa. Saum menjadi obat penenang bagi stamina dan organ tubuh sehingga energinya tetap terjaga. Saum sangat ampuh untuk detoksifikasi (pembersihan racun) yang sifatnya total dan menyeluruh.

Selain lima cara hidup sehat ini, masih banyak kebiasaan Rasulullah SAW yang layak kita teladani. Dalam buku Jejak Sejarah Kedokteran Islam, Dr Jafar Khadem Yamani mengungkapkan lebih dari 25 pola hidup Rasul berkait masalah kesehatan, sebagian besar bersifat pencegahan. Di antaranya cara bersuci, cara memanjakan mata, keutamaan berkhitan, keutamaan senyum, dsb.

Yang tak kalah penting dari ikhtiar lahir, Rasulullah sangat mantap dalam ibadah ritualnya, khususnya dalam shalat. Beliau pun memiliki keterampilan paripurna dalam mengelola emosi, pikiran dan hati. Penelitian-penelitian terkini dalam bidang kesehatan membuktikan bahwa kemampuan dalam memenej hati, pikiran dan perasaan, serta ketersambungan yang intens dengan Dzat Yang Mahatinggi akan menentukan kualitas kesehatan seseorang, jasmani maupun ruhani.