Selasa, 03 November 2009

Seberapa banyak arsenik yang anda minum?

Kata Kunci: arsenik, diet makrobiotik, diet vegetarian
Ditulis oleh Masdin Mursaha pada 23-10-2009

Minuman-minuman khas Jepang yang berbahan baku beras telah menjadi bagian penting dalam diet sadar-kesehatan di Barat, seperti diet vegetarian dan diet makrobiotik. Akan tetapi, kadar arsenik anorganik toksik yang terkandung dalam jenis-jenis minuman ini sebetulnya dapat menimbulkan kekhawatiran kata Antonio Signes-Pastor di De Montfort University, Leicester, Inggris.
Kadar arsenik yang tinggi baru-baru ini telah ditemukan dalam makanan yang berbahan baku beras, papar Signes-Pastor. Sekarang, dia dan rekan-rekannya telah menemukan bahwa minuman seperti misos, sirup, dan amazake mengandung kadar arsenik yang juga signifikan. “Produk-produk asal beras yang kami teliti dikonsumsi oleh jutaan orang di Jepang secara reguler, dan semakin menjadi bagian penting dalam diet konsumen sadar-kesehatan di negara-negara Barat, papar Signes-Pastor. Akan tetapi, memasukkan tipe-tipe minuman ini dalam daftar diet bisa menambah sebanyak 23% kadar toleransi harian arsenik, kata dia.
“Walaupun secara tersendiri kadar ini kelihatannya tidak terlalu mengkhawatirkan, namun bagi orang yang sebelumnya telah mendapatkan kadar arsenik yang tinggi dari beras dan produk-produk berbasis rumput-laut kadar ini bisa berarti telah melebihi kadar toleransi harian maksimum,” papar David Polya, yang meneliti efek arsenik dalam air tanah di University of Manchester, UK.
Signes-Pastor menjelaskan bahwa produk-produk serupa yang berasal dari jelai (barley) atau millet mengandung kadar arsenik yang lebih rendah dan bisa digunakank sebagai alternatif bagi minuman-minuman yang berbahan baku beras. Ini khususnya penting bagi orang-orang yang sebelumnya telah memakan banyak produk beras dan rumput laut, tambahnya.
Polya menambahkan bahwa penelitian ini memberikan implikasi yang jelas bahwa regulasi untuk arsenik anorganik dalam bahan pangan dan minuman non-air harus diuji ulang. Dia menganjurkan bahwa penyusunan peraturan yang lebih konsisten untuk arsenik pada bahan pangan dan minuman non-air bisa menghasilkan pengurangan kejadian penyakit yang terkait arsenik seperti berbagai penyakit kanker.”
Adapted from: chemistryworld

Tidak ada komentar:

Posting Komentar