Selasa, 10 November 2009

Sumatra barat Yang Aku Kenali



Sumbar I

Di Sini Di Sumbar Ini
Telah kembali Gersang
Tiada lagi pepohon Rendang
Yang Tinggal Hanya Puing-Puing
Ditelan Kemarau Masa

Di Sini Di sumbar Ini
Tiada Lagi Kuntum Segar Berkembang
Menghiasi Sanggol Gadis Pingitan
Wangian Semerbaknya Telah Hilang
Yang Tinggal Hanya Nama

Ingin Aku
Menjadi Titik-Titik Hujan
Menyirami Padang Gersang itu

Agar Tumboh Kembali
Pepohon Rendang
Buat Bertedoh
Dari Kemarau Masa

Ingin Aku
Menjadi Titik-Titik Embun
Membasahi negeri Gersang Itu

Agar Kembali Kembang
Kuntum-Kuntum Berbunga
Menghiasi Sanggol Gadis Pingitan
Mewangi Pelusok Taman.

( Kota Padang Nov 2008 )


Sumbar II

Tersungkur Ego Dan Kibir Ku
Melihat Si Buta Meraba-Raba
Menadah Tangan Kosong

Tersungkur Ujub Dan Sumaah Ku
Melihat Si Kudong Merangkak-Rangkak
Menadah Tempurong Berlubang

Kasihan Si Buta Itu!
Kasihan Si Kudong Itu!

Oh Tuhan!
Mereka Tidak Seperti Ku
Bisa Melihat Tidak Meraba
Bisa Berjalan Tidak Merangkak

Dengan Tongkat Kalam Suci Mu
Dengan Bekalan Sabdaan Jungjungan Mu
Aku Bisa Berdiri Dan Belari

Ingin Ku Beri Tongkat
Dan Bekalan Milek Ku Itu

Pada Si Buta
Agar Tidak Meraba
Bisa Berjalan
Dengan Tangan Penoh Kasturi

Pada Si Kudong
Agar Tidak Merangkak
Bisa Berdiri
Dengan Bejana Emas Tersimpan

Berjalan Beriringan Dengan Ku
Menuju Mahligai Redha Mu.

(Kota Padang Nov 2008)

Sebenarnya sumbar adalah tempat lahir berbagai ulama besar di Indonesia, Imam Bonjol, Kiyai H.Sulaiman Rasyid dan Prof.Dr. Hamka adalah berasal dari sini. Hari ini Padang telah musnah dengan gerak gempa. Ratapan, tangisan dan kesedihan oleh penduduknya hasil kesan dari bencana berkenaan. Semuga Allah swt mengembalikan Padang seperti peringkat awalnya dan ianya memerlukan usaha dan doa kita semua.

Insyaallah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar